Rabu, 21 November 2012

TUJUH TINGKATAN JIWA

Diambil dari buku yang berjudul : Ilmu Penyejuk Kalbu (Pengantar Otoritatif Ke Dunia Tasawuf dan Tarekat)

Pengarang : Syekh Muzaffer Ozak Al-Jerrahi


Ada 2 Kekuatan besar di dalam tubuh manusia. Kedua kekuatan ini ingin menyatakan diri sebagai penguasa atas wilayah jasmaniah kita dan sebagai tuan dari diri kita seutuhnya.

Salah satu kekuatan itu adalah nafsu yang rendah, sedangkan kekuatan satunya lagi adalah Ruh Ilahi. Penolong bagi nafsu rendah adalah setan, sementara penolong bagi Ruh Ilahi adalah akal.
 
Seseorang yang dikaruniai Ruh Ilahi dan akal serta diberi perolongan Sang Rahman, dan yang berhasil menaklukan nafsu rendah dan setan, adalah lebih ulung daripada malaikat.

"Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam." (Q.S. Al-A'raf;17:70)

Bila nafsu rendahnya dan setan mengalahkan Ruh dan Akal dalam dirinya, maka hidupnya bagaikan seekor binatang bahkan lebih rendah dilihat dari kesalahan dan kejahatannya.

"Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi." (Q.S. Al-A'raf;17:179)

Kalau seseorang berhasil memperbaiki nafsu rendahnya, dan membawanya kedalam kendali Ruh Ilahi dan Akal, maka ia akan mendapatkan kebebasan sejati di dunia yang sementara ini. Tetapi kalau yang terjadi adalah sebaliknya, maka orang tersebut akan selamanya menjadi budak dari nafsu rendahnya.

Kekuatan yang disebut nafsu rendah memiliki tujuh tingkatan. Para pencari kebenaran yang ingin mengubah nafsu rendah mereka untuk mencapai tingkat manusia sempurna (insan kamil) berjalan melewati : syariat, kemudian tarekat, kemudian hakikat, kemudian makrifat, diikuti oleh keutamaan (quthbiyyah), kedekatan (qurbiyyah), dan ubudiah.

Adapun Tujuh Tingkatan Jiwa tersebut adalah :

Al-nafs al-ammarah (jiwa yang mengendalikan)
     Sifat orang yang kafir

Al-nafs al-lawwamah (jiwa yang menyesali)
     Sifat orang beriman yang tidak bertobat

Al-nafs al-mulhimah (jiwa yang memberi inspirasi)
     Sifat orang berilmu

Al-nafs al-muthma'innah (jiwa yang tenang)
     Sifat orang yang dengan tulus mengamalkan apa yang diketahuinya

Al-nafs al-radhiyyah (jiwa yang puas)
     Sifat sahabat Allah

Al-nafs al-mardhiyyah (jiwa yang diridhai)
     Sifat sahabat karib Allah

Al-nafs al-shafiyyah (jiwa yang jernih)
     Jiwa atau maqam para nabi yang mulia dan para rasul yang terhormat

Demikian 7 tingkatan Jiwa yang harus dicapai agar kita menjadi manusia yang sempurna (insan kamil).